Widi Vierratale Soal Tato Penyelamat, Penculikan dan Bebas dari Hubungan Toksik

Jakarta –

Widi Vierratale menjadi korban penculikan dan pelecehan seksual pada Juni 2011. Namun, ia memilih untuk tidak melaporkannya ke polisi. Dia sekarang membuka kembali lukanya dengan mengingat kejadian yang tidak dia gunakan.

Penyanyi berusia 32 tahun itu mengaku saat itu baru saja selesai latihan basket dan hendak mendekati mantan pacarnya, namun malah meninggalkannya. Ia akhirnya berjalan sendirian dan tiba-tiba muncul sebuah mobil berisi beberapa pria yang langsung menariknya masuk ke dalam mobil.

Widi yang masih fokus dengan ponselnya cukup terkejut saat tiba-tiba ditarik masuk ke dalam mobil. Di situlah dia dianiaya.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Ada hal-hal yang tidak mengenakkan pokoknya. Mereka seperti pulang dari ‘nongkrong’, tidak sadar ada apa di belakang, siapa yang mengemudi di depan, mereka bos lain,” ujar Widi saat menjadi bintang tamu di acara tersebut. Trans TV Pagi Pagi Ambyar, Senin (20/3/2023).

Ia akhirnya mengklarifikasi statusnya sebagai vokalis grup Vierratale. Pelaku awalnya tidak percaya dan meminta Widi membuktikannya lewat tato.

“Karena mereka tahu siapa saya, akhirnya mereka tahu vokalisnya, untungnya mereka tahu Widi punya tato. Mereka tanya saya punya (tato). Saya tunjukkan tato saya, mereka googling, dan akhirnya saya diantar ke mantan. rumah,” katanya.

Selain itu, Widi juga membagikan kisah cinta yang menurutnya beracun. Tak hanya sekali, dia dua kali tertangkap menjalin hubungan dengan dua pria berbeda.

Saat-saat itu adalah saat-saat terburuk baginya, selain itu ia sering tertekan oleh mantan kekasihnya. Ia juga sering mendapat kekerasan verbal dan fisik.

“Ini lebih merupakan hubungan yang tidak sehat untuk dilakukan, itu melelahkan secara mental dan fisik. Untuk yang terakhir, saya bekerja, saya terorganisir, sulit untuk berfoto dengan penggemar. Ini membuat stres. Saya ingin menyanyikan sebuah collab, a duet sama laki-laki. Penyanyinya nggak bisa. Wajahnya dingin, tegas, aku suka, tapi nggak sehat,” ujarnya.

“Dulu, tahun 2010, kekerasan fisik diterima, tapi saya tidak pernah membaginya. (Dengan hubungan) kemarin dari wabah sampai tahun lalu itu verbal (kekerasan),” lanjut Widi Vierratale.

Akibat kekerasan fisik tersebut, Widi mengalami luka dan memar. Belum lagi itu mempengaruhi penampilannya sebagai vokalis.

Entah kenapa Widi memilih bertahan dengan hubungan ini. Dia tidak pernah tahu mengapa dia mendapatkan pasangan yang beracun.

“Yang pertama sengaja saya pegang selama setahun, baru coba-coba dulu, ditambah jarang ketemu karena sibuk sama Vierra, gak berasa udah setahun. Keluarga tahu, tapi mereka sabar saja. .. Widi mendingan aja. Anak Vierra juga nggak tahu. Aku tipenya dingin,” ucapnya.

“Kedua, dia selalu ada, saya digiring terus. Maksud saya digiring, pas mau lari, tapi dikejar terus. Terakhir beda agama, 2020-2022. Dia tarik saya. Dia baik. pas masuk, suka ikutin jalan, dia tau saya capek konflik, ada syaratnya, saya capek kabur, gimana dia mau teriak ke penonton saya dan bikin orang ga ngeliatin saya,” ujarnya. menyimpulkan.

Simak videonya “Tanggapan MUI atas Pembukaan Busana Widi Vierratale di Panggung Palu”
[Gambas:Video 20detik]
(pantat/pus)