
Toilet Umum Berusia 118 Tahun Jadi Hidden Gem Baru di Paris
Jakarta, CNNIndonesia —
Seorang pengunjung laki-laki ditanya oleh petugas kamar mandi tentang efeknya setelah buang air kecil di Toilet Madeleine di Paris, Prancis. Jawaban pria itu membuat petugas tersenyum.
“Bagaimana, Pak?” tanya petugas kamar mandi dengan riang, dalam bahasa Prancis.
“Ini seperti kencing dan berkunjung museum pada saat yang sama,” jawab pria itu, seperti dilansir Lonely Planet.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Jika Anda mengunjungi Paris, salah satu permata tersembunyi yang patut dikunjungi adalah Lavatory de La Madeleine. Letak toilet ini berada di bawah Gereja La Madeleine tanpa ada tanda apapun.
Pengunjung harus berhati-hati, karena terdapat tangga untuk turun agar bisa memasuki toilet kuno yang pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1905 itu.
Jawaban pria itu tentang toilet LavatoryMadeleine adalah deskripsi cerdas dan akurat tentang daya tarik terbaru Paris.
Toilet umum Lavatory Madeleine kini diklaim sebagai fasilitas umum terindah di Paris, dan mungkin dunia. Toilet ini didesain dengan gaya art nouveau.
Namun, tahun-tahun tidak digunakan dan rusak membuat Kamar Mandi Madeleine ditutup pada tahun 2011. Pada tahun yang sama desain Belle Époque membuatnya ditetapkan sebagai monumen bersejarah.
Setelah proyek pemugaran yang lama, fasilitas publik dengan arsitektur menakjubkan yang terletak di bawah Place Madeleine ini telah dibuka kembali untuk umum.
Hari ini, pintu mahoni gelap yang bersinar dari lapisan pernis baru menyambut pengunjung yang bersemangat ke Kamar Mandi Madeleine. Sementara deretan jendela kaca patri dan ubin mozaik keramik berulang dihiasi dengan motif bunga berkelok-kelok yang membangkitkan masa lalu.
“Anda melakukan perjalanan ke masa lalu. Anda memasuki toilet, dan Anda merasa seperti kembali ke tahun 1905,” kata Fabrice Larbaletrier, direktur operasi di 2theloo, spesialis toilet umum yang bekerja dengan pemerintah kota dalam proyek tersebut. .
Jika memang perlu menggunakan fasilitas toilet Lavatory Madeleine, akan dikenakan biaya 2 euro atau setara Rp 32.000. Ada enam toilet, masing-masing dengan wastafel dan cerminnya sendiri.
Salah satu kekurangan toilet kuno ini adalah tidak adanya pengait untuk mantel dan tas. Baik wanita maupun pria dapat menggunakan toilet berusia 118 tahun ini, di mana staf yang ramah siap menyambut pengunjung.
(Wow)
[Gambas:Video CNN]