
Shazam! Fury of the Gods Diulas Negatif Kritikus, Disukai Penonton
Jakarta, CNNIndonesia —
Shazam! Murka para dewa telah menerima reaksi beragam sejak diputar di bioskop pertengahan minggu. Sekuelnya mendapat ulasan negatif dari para kritikus, tetapi mendapat reaksi positif di kalangan masyarakat umum.
Kritikus menulis sorotan tajam yang dipublikasikan di berbagai internasional. Menurut situs agregator Rotten Tomatoes, Jumat (17/3), Shazam! 2 memperoleh skor tomatometer 55 persen dari 115 ulasan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Di sisi lain, film ini justru mendapat skor penonton 83 persen. Angka tersebut berasal dari lebih dari 100 pengguna yang mencatatkan rating di Rotten Tomatoes.
Pencapaian ini berbanding terbalik dengan Shazam! (2019) yang mendapat ulasan positif dari kritikus dan khalayak umum. Film pertama menerima skor tomatometer 90 persen dari 420 ulasan, dan skor penonton 82 persen dari 10.000 peringkat pengguna.
Sebagian besar kritikus menilai Shazam! Fury of the Gods memiliki plot yang berantakan dan membosankan.
Salah satunya adalah review dari Nick Chager yang dimuat di The Daily Beast, serta dari Hoai-Tran Bul of Inverse pada Rabu (15/3). Mereka menganggap sekuelnya sangat mengecewakan sehingga terasa seperti pertanda buruk bagi DC Extended Universe (DCEU).
“Berantakan dan tanpa kegembiraan, film ini membunyikan lonceng kematian untuk saga yang saling berhubungan,” tulis Chager.
“Jika film Shazam pertama adalah kemunduran yang menyegarkan ke cerita petualangan 1980-an dan film superhero awal 2000-an, Shazam! Fury of the Gods terasa seperti peninggalan usang dari era 2010-an,” komentar Hoai-Tran Bul masam. .
[Gambas:Video CNN]
Beberapa kritikus juga menganggap Shazam! Fury of the Gods gagal memenuhi penampilan menawan dari film pertama. Frank Scheck, kritikus Reporter Hollywood, menilai Shazam! 2 tidak sebagus pendahulunya meski menawarkan penjahat yang lebih berwarna.
Sementara itu, ulasan Charlotte O’Sullivan tentang London Evening Standard menilai kekuatan magis Shazam! 2 sudah berjalan sejauh ini sehingga tidak meninggalkan rasa kagum seperti film pertamanya.
“Sekuel ini tidak memiliki pesona pendahulunya. Meski memiliki aksi yang kompleks dan penjahat yang penuh warna, beberapa keajaibannya terasa hilang,” kata Scheck dalam ulasan yang dirilis pada Kamis (16/3).
“Kekagumannya hilang. Oh ya, dan penempatan produknya benar-benar tak tahu malu,” tulis O’Sullivan.
Efek CGI yang dihadirkan di setiap adegan aksi juga menjadi sorotan. William Bibbiani dari Bungkus mengatakan efek CGI yang buruk membuat Shazam! Murka para Dewa lenyap.
Adegan aksi antara Shazam! melawan Putri Atlas dalam film tersebut juga dinilai membosankan karena hanya mengandalkan efek CGI.
“Bagian terbaik dari film baru ini ditenggelamkan oleh monster CGI yang tidak berguna dan rangkaian aksi yang membosankan,” tulis Bibbiani.
Lanjutkan ke berikutnya…
Shazam! Tinjauan Negatif Kritikus Fury of the Gods, Cinta Penonton
BACA HALAMAN BERIKUTNYA