
Putin Kunjungi Mariupol di Tengah Perintah Penangkapan oleh ICC
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Rusia Vladimir Putin datang ke Mariupol, Ukraina di tengah perintah penangkapan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
CNN melaporkan bahwa Putin terbang ke Mariupol dengan helikopter dan mengelilingi kota dengan mobil.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kabar tersebut diumumkan Kremlin dalam rilisnya hari ini, Minggu (19/3), beberapa hari setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin.
Dalam kunjungan tersebut, pria berusia 70 tahun itu berbincang dengan warga Mariupol dan mengaku diundang ke rumah warga. Namun, tidak jelas kapan kunjungan itu dilakukan.
Selain itu, Putin juga dilaporkan memeriksa pantai kota pelabuhan dan mengunjungi klub kapal pesiar dan teater.
Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin juga dilaporkan berbicara secara rinci kepada Putin tentang “pekerjaan konstruksi dan restorasi kota yang sedang berlangsung”.
Kremlin menambahkan bahwa Putin juga mengadakan pertemuan di pos komando operasi militer khusus di Rostov-on-Don.
Putin juga menerima laporan dari Deputi Pertama Menteri Pertahanan Valery Gerasimov dan beberapa pemimpin militer.
Berita kunjungan tersebut muncul setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin dan pejabat Rusia Maria Lvova-Belova atas dugaan deportasi ilegal anak-anak Ukraina ke Rusia Jumat lalu.
Namun, surat perintah tersebut dianggap batal demi hukum karena Moskow tidak mengakui yurisdiksi pengadilan yang berbasis di Den Haag tersebut.
Kunjungan itu sendiri dapat dilihat sebagai tindakan provokatif bagi warga Ukraina karena kota Mariupol telah lama menjadi simbol perlawanan mereka sejak invasi dimulai tahun lalu.
Mariupol adalah kota pelabuhan di Laut Azov di wilayah Donetsk dan telah berada di bawah kendali Rusia sejak Mei 2022.
Di kota, pasukan Kremlin melakukan berbagai serangan, termasuk serangan terhadap bangsal bersalin dan pengeboman teater.
Mariupol menjadi simbol perlawanan Ukraina karena meskipun sebagian besar kota telah dikuasai, warganya tetap berada di dalam pabrik baja Azovstal selama beberapa minggu sebelum benteng mereka runtuh.
Seorang analis pertahanan sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa militer Rusia berusaha melenyapkan Mariupol untuk membuat kota itu “lebih mudah dikelola”.
Dari 450.000 orang yang tinggal di Mariupol sebelum perang, kini lebih dari sepertiganya telah meninggalkan kota.
Sementara itu, sejauh ini belum ada komentar dari pihak Ukraina terkait kunjungan Putin tersebut.
(blq/wis)
[Gambas:Video CNN]