
PDIP Rugi Besar jika Koalisi Besar 5 Partai Terbentuk
Jakarta, CNNIndonesia —
Pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai PDIP rugi besar jika kombinasi yang bagus lima partai dibentuk.
Terbentuknya koalisi besar lima partai itu muncul usai pertemuan Presiden Jokowi dengan pimpinan umum PAN, Golkar, PKB, Gerindra, dan PPP hari ini.
Jamiluddin mengatakan PDIP tidak akan bisa melawan kekuatan politik dan keuangan dari koalisi besar tersebut. Menurutnya, capaian PDIP di beberapa lembaga survei tidak akan menjadi kenyataan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Memang ini akan menjadi kerugian besar bagi PDIP. Kenapa? Karena sejak reformasi kita lihat tidak ada partai yang tidak berkoalisi yang bisa memenangkan pilpres,” kata Jamiluddin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu. (2/2). 4).
Jamiluddin mengatakan pilihan terbaik PDIP adalah bergabung dengan koalisi. Dia mengatakan, ada opsi bagi PDIP untuk bergabung dalam koalisi besar lima partai atau Partai Perubahan yang mendukung Anies Baswedan.
“Kalau mengejar kemenangan ya. Kalau ingin menang hattrick, tiga kemenangan beruntun, dia harus berkoalisi,” ujarnya.
PDIP juga memiliki opsi mencalonkan diri tanpa koalisi pada Pilpres 2024. Mereka memiliki tiket 20 persen kursi di DPR RI untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden tanpa bantuan partai lain.
Jamiluddin melihat pilihan ini memberikan efek yang lebih baik bagi demokrasi. Masyarakat akan dihadapkan pada pilihan kandidat yang lebih luas.
“Prinsip demokrasi memberikan banyak alternatif. Kalau hanya dua pilihan, maka alternatif itu dikotomis, tidak baik untuk pertumbuhan di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu dengan lima ketua partai. Kelima orang tersebut adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua PPP Mardiono.
Dalam rapat tersebut, ketua umum partai membahas rencana pembentukan koalisi besar. Koalisi tersebut merupakan gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
“Kami kira frekuensinya sama ya persaingannya ada dan kalau dilihat pimpinan partai kami Pak Cak Imin sudah masuk ya kami masuk tim Pak Jokowi,” kata Prabowo seusai rapat di Dewan Rakyat. Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
(dhf/wis)
[Gambas:Video CNN]