epicwin138
epicwin138
epicwin138
Pada episode ke-13, TAJIL berbicara tentang ibu pengganti. Bagaimana Islam memandang ibu pengganti atau surrogate mother?

Marak soal Ibu Pengganti, Bagaimana Islam Memandangnya?

Read Time:1 Minute, 49 Second

Jakarta, CNN Indonesia

Di bulan itu Ramadhan 2023CNNIndonesia.com menghadirkan program Q&A tentang Islam atau TAJIL. Di episode ke-13 ini, TAJIL membahas tentang surrogacy. Bagaimana Islam memandang surrogacy atau ibu pengganti?

Bertanya:

Bagaimana pandangan Islam tentang surrogacy?

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Menjawab:

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Lubis

Assalamualaikum Wr. Wb.

Mari kita bicara tentang ibu kandung dan ibu yang peduli.

Seorang ibu dalam proses persalinan tentunya adalah seorang wanita yang mengandung bayinya di dalam rahimnya sendiri, kemudian melahirkan dan melahirkan.

Ibu yang penyayang adalah ibu yang dianggap sebagai orang tua, ibu yang merawat bayi hingga dewasa.

Ibu yang telah melahirkan harus disayang, dihormati dan dinafkahi jika sudah tidak mampu lagi. Dan [anak] harus berbakti kepada orang tua, terutama ibu yang melahirkan.

Namun, pada dasarnya kita harus menghormati semua ibu.

Nah, sekarang ada istilah surrogate mother. Bayi itu ditempatkan di rahim wanita lain yang tidak terkait. Saat lahir, bayi diambil dan diasuh oleh keluarga tertentu.

Surogasi dalam hukum Islam tidak tepat. Anak yang lahir dari rahimnya adalah anak ibu, anak kandungnya, karena dialah yang mengandung.

Jika diadopsi oleh keluarga lain, maka anak tersebut menjadi anak angkat dari keluarga baru tersebut, dan tidak dapat dianggap [anak] biologi.

Jika dirawat dan dikenalkan dengan benar siapa ibu kandung dan siapa ibu angkat, maka [konsep ibu pengganti] Tidak masalah.

Ilustrasi. Islam tidak mengizinkan konsep surrogacy. (iStock/FatCamera)

Tetapi, [konsep ibu pengganti] Akan menjadi masalah jika ibu kandung tidak dikenalkan pada anaknya sehingga ibu tidak mengenal anaknya, dan anak tidak mengenal ibunya.

Ini kacau. Dalam rekaman [sipil] ibu kandungnya juga berbeda. Ini tidak diperbolehkan.

Dalam Islam sangat penting menjaga hubungan darah baik melalui perkawinan yang sah maupun melalui pengakuan anak yang sah. Ini harus jelas.

Tidak pantas meninggalkan sperma di dalam rahim wanita yang tugasnya melahirkan. Jadi, jangan meniru budaya barat.

[Di Barat] Ada yang seperti itu hanya karena wanita malas menyusui, malas melahirkan, tidak mau hamil dan melahirkan. Itu tidak bisa ditiru, seperti budaya Barat.

Bersama-sama kita menjaga keluarga, pernikahan yang sah, dan anak-anak yang bertanggung jawab. Dari sini kita akan berbakti kepada orang tua kita.

Karena itu.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

[Gambas:Video CNN]

(tst/asr)

[Gambas:Video CNN]

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Rumah Jessica Iskandar 'Diserang' Makhluk dan Hal Gaib, Diduga Kiriman Orang Previous post Rumah Jessica Iskandar ‘Diserang’ Makhluk dan Hal Gaib, Diduga Kiriman Orang
Biar Nggak Gampang Ngantuk, Menu Makanan Ini Paling Ideal Buat Sahur Next post Tak Boleh Disepelekan, Begini Jadinya Efek Skip Sahur pada Tubuh