Malaysia Bakal Hapus Hukuman Mati Wajib

Jakarta, CNNIndonesia —

Parlemen Malaysia melewati tagihan pemadaman hukuman mati wajib pada Senin (3/4).

Di bawah undang-undang baru, hakim memiliki fleksibilitas untuk menjatuhkan hukuman atas pelanggaran seperti pembunuhan dan perdagangan narkoba. Sebelum adanya undang-undang ini, masing-masing kejahatan ini dapat dituntut dan hukuman maksimalnya adalah hukuman mati.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Meski demikian, Malaysia menegaskan belum sepenuhnya menghapuskan eksekusi hukuman mati. Undang-undang baru memberi hakim opsi untuk menjatuhkan hukuman penjara yang lama antara 30 dan 40 tahun dalam kondisi tertentu.

Berbicara di majelis rendah parlemen Malaysia, Wakil Menteri Kehakiman Ramkarpal Singh mengatakan, “Kami tidak dapat mengabaikan hak dasar untuk hidup setiap individu secara sewenang-wenang.”

Malaysia telah menerapkan moratorium hukuman mati sejak 2018. Namun, pengadilan terus menjatuhkan hukuman mati kepada beberapa narapidana.

Meski disetujui parlemen, undang-undang ini tetap harus melalui senat. Sebagian besar pihak percaya bahwa undang-undang ini juga akan disahkan di senat Malaysia tanpa perlawanan berarti.

[Gambas:Video CNN]

Kelompok pemantau hak asasi manusia (HAM) menyambut baik upaya Malaysia.

Wakil direktur Human Rights Watch Asia Phil Robertson menggambarkan keputusan itu sebagai “langkah maju yang penting bagi Malaysia.”

Robertson berharap ini akan menambah dorongan bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk mengikuti jejak Malaysia dalam menghapuskan hukuman mati.

“Ini adalah keberhasilan penting yang akan mengarah pada beberapa diskusi serius di ruang pertemuan ASEAN mendatang,” katanya kepada AFP.

“Malaysia harus menunjukkan kepemimpinan regional dengan mendorong pemerintah lain di ASEAN untuk memikirkan kembali penggunaan hukuman mati yang berkelanjutan, dimulai dengan Singapura yang baru-baru ini menerapkan hukuman mati setelah Covid.”

Tahun lalu, Singapura telah menggantung 11 terpidana narkoba.

Junta militer Myanmar juga kembali menggunakan hukuman mati setelah absen selama puluhan tahun.

Kamboja dan Filipina adalah satu-satunya anggota ASEAN yang telah sepenuhnya menghapus hukuman mati.

Koordinator eksekutif Jaringan Anti-Hukuman Mati Asia Dobby Chew juga menyambut langkah Malaysia sebagai “jalan maju yang baik”.

“Kami memiliki data yang menunjukkan bahwa hukuman mati tidak mengubah apapun,” katanya kepada AFP.

(rds)

[Gambas:Video CNN]