
Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Suporter Bali Kecewa
Jakarta, CNNIndonesia —
Pendukung sepak bola di Bali sangat kecewa dengan dibatalkannya status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dari Indonesia.
Ahmad Clean selaku Penasihat Brigade Suporter (Brigaz) Bali mengatakan, dirinya secara pribadi sangat kecewa dan kecewa dengan dibatalkannya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia, khususnya di Bali.
“Secara pribadi marah dan kecewa, itu sudah pasti. Seperti yang dikatakan dalam jumpa pers terakhir Presiden (Jokowi), kalau dibilang jangan memperpanjang kekecewaan, itu juga benar. Tapi mau bagaimana lagi, kami sebagai pendukung Indonesia. , perasaan jengkel dan kecewa,” kata Ahmad saat dihubungi, Jumat (31/3).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Ahmad sedih dengan dibatalkannya undian Piala U-20 dengan acara yang tinggal beberapa hari lagi dan mempertanyakan mengapa penolakan Timnas Israel tidak lama lagi. Sedangkan jika alasan keamanan di Piala Dunia sudah standar, kenapa tidak ada penolakan lebih awal.
“Kenapa waktu kita harus siap. Kita di Bali sudah menyiapkan segalanya, apalagi klub kita Bali United sudah hadir sebagai traveler untuk memberi kesempatan lebih besar untuk memperbaiki stadion yang digunakan. Bali United harus dikorbankan sebagai traveler di detik ini. untuk mensukseskan Piala Dunia,” katanya.
Pihaknya juga tak tega melihat di televisi para pemain Timnas U-20 menangis karena gagal tampil di Piala Dunia U-20.
“Para pemain timnas kita menangis, 99 persen sudah siap. Tinggal satu persen lagi di lapangan, kenapa harus dipukuli,” katanya.
Setelah status tuan rumah Piala Dunia U-20 dicabut, Ahmad berharap FIFA tidak mengizinkan Indonesia. Sebab, jika ada larangan sepak bola Indonesia, tentu akan banyak yang menjadi korban.
“Harapan saya pemerintah bisa (melobi FIFA) dan batalkan saja masalah ini, bukan menambah pembatasan lagi. Kasihan anak-anak muda kita yang bekerja di sepakbola, anak-anak muda kita sudah lebih dari tiga tahun berlatih meninggalkan keluarga, meninggalkan sekolah, meninggalkan segalanya- segalanya untuk bisa berlaga di Piala Dunia, tiba-tiba mereka membatalkan (bermain) betapa menyakitkannya itu,” ujarnya.
Sementara itu, ditegaskan berbeda, Baligun Yokohama yang merupakan suporter Bali United dan juga pecinta sepak bola di Bali mengatakan, selama dirinya menjadi suporter sepak bola di Bali, baru kali ini dirinya sangat terpukul dan sangat kecewa.
“Sepanjang hidup saya mendukung sepak bola, ini adalah pukulan terberat selama menjadi suporter,” ucapnya.
Ia menilai kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena kepentingan politik pejabat di negeri ini dan ini mencoreng nama baik Indonesia.
“Kita bela bangsa lain tapi yang kita bela dingin. Kita yang berjanggut ingin mengharumkan nama baik membela bangsa lain walaupun kita mendiskreditkan bangsa kita sendiri. Terutama nama baik bangsa, kebanggaan negara, kita diolok-olok oleh negara lain.”
“Apalagi di Piala Dunia kita kecewa banget, kita dihancurkan dua orang, kita nggak tahu kalau ada orang lain di atas mereka, kita nggak tahu. Yang jelas dua orang (Gubernur Ganjar dan Koster) Jadi begitulah anak bangsa yang menjadi korban, kata Baligun.
[Gambas:Video CNN]
(kdf/ptr)
[Gambas:Video CNN]