
Heboh Miliarder China Lelang Sperma Pria yang Tak Divaksin COVID, Ternyata…
Jakarta –
Baru-baru ini, sempat heboh seorang miliarder China berencana melelang sperma pria yang belum divaksinasi COVID-19 di platform online. Ternyata, bukan tanpa alasan. Lelang sperma tersebut didasarkan pada anggapan bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kemandulan.
Oleh karena itu, Wengui menawarkan sperma dari orang yang tidak mengikuti vaksinasi. Dia mengklaim telah menyelamatkan hampir 6 ribu sel telur dan jutaan sperma dari orang yang tidak divaksinasi COVID-19.
Lelang dijalankan oleh Guo Wengui, seorang taipan yang baru saja diasingkan dari Amerika Serikat, yang diduga ditangkap karena penipuan. Lelang akan berlangsung di platform online Gettr Juni mendatang.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kami akan melelang sperma dan sel telur terbaik, termasuk tentu saja sperma saya sendiri,” katanya, seraya menambahkan bahwa perdagangan akan diizinkan dalam mata uang digital dan terbuka untuk semua ras dan etnis.
Whistleblower anti-vaksin menolak klaim bahwa vaksin COVID-19 menyebabkan kemandulan, meskipun beberapa penelitian medis menunjukkan bahwa vaksin itu tidak membahayakan kesuburan pria atau wanita.
Guo, yang menggunakan nama lain termasuk Miles Guo, percaya pada klaim palsu. Negara Federasi Baru China, kelompok lobi anti-Partai Komunis China yang dibentuk oleh Guo, juga berulang kali membuat klaim tak berdasar seperti vaksin adalah senjata biologis.
Beberapa pendukungnya melihat lelang ini sebagai bentuk kemanusiaan atas klaim bahwa asal mula COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan.
Ada pengguna media sosial lain yang tertarik dengan lelang tersebut, sementara yang lain menyatakan sebaliknya. Menurutnya, lelang sperma untuk orang yang tidak divaksinasi memang bisa menghasilkan banyak uang, namun tidak menjawab bukti bahwa vaksin COVID-19 berbahaya bagi kesuburan.
“Itu hanya ‘komoditas berharga’ jika seseorang mempercayai narasi palsu bahwa vaksinasi COVID-19 membahayakan kesuburan,” kata John Gregory, editor kesehatan di NewsGuard, kepada AFP.
“Lelang ini sesuai dengan pola yang sudah mapan di mana pelapor anti-vaksin menjual produk untuk mendapat untung dari klaim palsu mereka.”
Tonton Video “Rekomendasi Baru WHO tentang Vaksin Booster: Tidak Wajib untuk Orang Sehat”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)