
BPJS Kesehatan Buka-bukaan soal Anggaran, Pastikan Tak Ada Utang ke RS
Jakarta –
BPJS Kesehatan mengatakan, kini banyak rumah sakit di Indonesia yang ‘berebut’ satu sama lain untuk bekerja sama dengannya. Bahkan, banyak rumah sakit menolak untuk bekerja sama.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti. Dalam paparannya, ia juga menjelaskan bahwa kondisi keuangan BPJS Kesehatan semakin membaik. Dia memastikan pembayaran klaim ke rumah sakit akan dilakukan dalam waktu kurang dari dua minggu.
“BPJS tidak ada utang dengan rumah sakit. Kalau ada PBT yang punya utang BPJS, mari kita selesaikan secepatnya,” tegasnya dalam pemaparan pada acara Awarding Ceremony Universal Health Coversge (UGC), Selasa (14/10). . 3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Bersama Kementerian Kesehatan, kami sepakat untuk menaikkan tarif rumah sakit. Program ini telah memberikan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat umum yang membutuhkan layanan kesehatan, baik yang sehat dapat memanfaatkan BPJS. Mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat atau yang membutuhkan biaya besar atau bencana,” tambah Prof. Ghufron.
Lebih lanjut, terkait kondisi keuangan BPJS Kesehatan, Prof Ghufron menyebutkan fokus utama saat ini adalah meningkatkan kualitas layanan dan tidak ada diskriminasi terhadap peserta BPJS. Diperkirakan juga Rp9 triliun untuk program skrining pada 2023. Peserta yang sehat juga bisa menjalani skrining pendahuluan sebagai langkah preventif.
Simak video “Rumah Sakit di Indonesia yang Implementasi KRIS BPJS Kesehatan”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)