
9 Mitos Seputar Sperma yang Wajib Diketahui Pasutri, Nomor 8 Kerap Dipercaya
Jakarta –
Spermatozoa atau yang lebih dikenal dengan sperma merupakan sel yang menjadi bagian dari sistem reproduksi pria. Sperma dikeluarkan bersama air mani saat ejakulasi. Sel-sel tersebut berfungsi untuk membuahi sel telur yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Ada beberapa mitos tentang sperma yang dipercaya banyak pasangan. Dikutip dari Healthline, berikut 9 mitos sperma dan faktanya.
1. Sperma berenang lurus
Beberapa pasangan percaya bahwa 20-300 juta sperma berenang lurus dan bersaing satu sama lain untuk membuahi sel telur. Faktanya, sebagian besar sperma sebenarnya tidak berenang lurus. Kemampuan pergerakan sperma (motilitas) diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Motilitas progresif: bergerak aktif dalam garis lurus atau dalam lingkaran besar Motilitas non-progresif: pola selain maju Imunitas: tidak bergerak
Sperma membutuhkan dorongan dari sistem reproduksi wanita untuk memastikan mereka mencapai sel telur. Sebagian besar motilitas dilakukan oleh otot rahim yang menggerakkan sperma ke tuba falopi menuju sel telur.
2. Sperma yang lebih kental berarti lebih subur
Air mani yang lebih kental tidak selalu berarti sperma yang lebih kental. Kondisi jenis ini biasanya terjadi karena konsentrasi sperma yang tinggi atau jumlah sperma yang tidak teratur. Mereka masih membutuhkan bantuan dari sistem reproduksi wanita untuk menjaga mereka tetap aman.
Saat sperma memasuki vagina, mereka bersentuhan dengan lendir serviks. Lendir serviks melakukan dua hal: melindungi dan menolak. Ini melindungi sperma dari keasaman vagina dan mengusir sperma yang bentuk dan motilitasnya akan mencegahnya mencapai sel telur.
3. Sperma hanya hidup sebentar setelah ejakulasi
Padahal, umur sperma tergantung di mana sperma mendarat setelah ejakulasi. Sperma yang masuk ke vagina setelah ejakulasi dapat hidup hingga 5 hari. Ini karena efek perlindungan dari lendir serviks dan kriptus.
Sperma yang mendarat di benda yang dingin dan kering dapat mati setelah beberapa menit, meskipun sangat jarang yang bertahan selama 30 menit penuh. Mereka mungkin mati lebih cepat di bak mandi air panas karena suhu atau bahan kimia di dalam air.
4. Sperma hanya perlu menuju sel telur
Ketika sperma meninggalkan penis, mereka tidak langsung menuju rahim. Beberapa sperma menempel pada sel epitel saluran telur di saluran tuba atau disimpan di ruang kecil yang disebut kripta sampai pembuahan tepat waktu (ovulasi).
5. Sperma tetap subur dan sehat sepanjang hidup pria
Salah satu mitos yang terus ada adalah bahwa meskipun jumlah sel telur terbatas, sperma tersedia untuk persediaan seumur hidup.
Padahal, produksi sperma atau spermatogenesis berlangsung selamanya, namun kualitas dan motilitas sperma menurun seiring bertambahnya usia.
Menurut penelitian, pria yang lebih tua dapat mewariskan mutasi genetik kepada anak-anaknya, sekitar 4 kali lebih cepat daripada wanita.